1. Home room program
Yaitu suatu program kegiatan yang dilakukan dengan tujuan agar guru
dapat mengenal murid-muridnya lebih baik, sehingga dapat membantunya
secara efisien. Kegiatan ini dilakukan dalam kelas dalam bentuk
pertemuan antara guru dengan murid diluar jam-jam pelajaran untuk
membicarakan beberapa hal yang dianggap perlu. Dalam program home room
ini hendaknya diciptakan suatu situasi yang bebas dan menyenangkan,
sehingga murid-murid dapat mengutarakan perasaannya seperti dirumah.
Dalam kesempatan ini diadakan Tanya jawab, merencanakan suatu kegiatan,
menampung pendapat,dsb. Dalam contoh digambarkan guru merencanakan
peninjauan keproyek jalan raya. Murid-murid diberikan kebebasan untuk
berbicara, bertanya dan mengajukan usul.
2. Karyawisata (field trip)
Karyawisata atau field trip selain berfungsi sebagai kegiatan rekreasi
atau metode mengajar, dapat pula berfungsi sebagai salah satu tehnik
dalam bimbingan kelompok. Dengan berkaryawisata murid mendapat
kesempatan meninjau objek-objek yang menarik dan mereka mendapat
informasi yang lebih baik dari objek itu. Disamping itu murid-murid
mendapat kesempatan untuk memperoleh penyesuaian dalam kehidupan
kelompok, misalnya dalam berorganisasi, kerja sama, rasa tanggungjawab,
percaya pada diri sendiri. Juga dapat mengembangkan bakat dan cita-cita
yang ada.
Dalam contoh seorang anak dapat kesempatan untuk mengembangkan
kesenangannya dan bakatnya dalam peninjauan keproyek jalan raya. Ia
dapat menunjukkan kemampuannya kepada teman-temannya dan mengembalikan
harga dirinya.
3. Diskusi kelompok
Diskusi kelompok merupakan suatu cara dimana murid-murid akanmendapat
kesempatan untuk memecahkan masalah bersama-sama. Setiap murid dapat
menyumbangkan pikiran masing-masing dalam memecahkan suaru masalah.
Dalam diskusi itu dapat tertanam pula rasa tanggungjawab dan harga diri. Masalah yang mungkin dapat diduskusikan antara lain:
- pembagian kerja dalam suatu kegiatan kelompok
- perencanaan suatu kegiatan
- masalah-masalah pekerjaan
- masalah belajar
- masalah penggunaan waktu senggang
- masalah persahabatan, keluarga dsb.
4. Kegiatan kelompok
Kegiatan kelompok merupakan tehnik yang baik dalam bimbingan, karena
kelompok memberikan kesempatan kepada individu untuk berpatisipasi
dengan sebaik-baiknya. Banyak kegiatan tertentu yang lebih berhasil jika
dilakukan dalam kelompok. Untuk mengembangkan bakat-bakat dan
menyalurkan dorongan-dorongan. Juga dapat menembangkan tanggungjawab.
Tehnik sosiometri dapat banyak menolong dalam pembentukan kelompok.
5. Keorganisasian
Keorganisasian baik dalam lingkungan pendidikan maupun dilingkungan
masyarakat. Melalui organisasi ini banyak masalah individual maupun
kelompok dapa diseleseikan. Dalam organisasi murid mendapat kesempatan
untuk belajar mengenal berbagai aspek kehdupan social. Mengaktipkan
murid dalam mengembangkan bakat kepemimpinan disamping memupuk rasa
tanggungjawab dan harga diri.
6) Sosiodrama
Sosiodrama dipergunakan sebagai suatu tehnik didalam memecahkan
masalah-masalah social dengan melalui kegiatan bermain peranan. Di dalam
sosiodrama ini individu akan memerankan suatu peranan tertentu dari
suatu masalah social.
Dalam kesempatan itu individu akan menghayati secara langsung situai
masalah yang dihadapinya. Dari pementasan itu kemudian diadakan diskusi
mengenai cara-cara pemecahan masalahnya.
7. Psikodrama
Jika sosiodrama merupakan tehnik memecahkan masalah social, maka
psikodrama adalah tehnik untuk memecahkan masalah-masalah psychis yang
dialami oleh individu. Dengan memerankan suatu peranan tertentu, konflik
atau ketegangan yang ada dalam dirinya dapat dikurangi atau dihindari.
Kepada sekelompok murid dikemukakan suatu cerita yang didalamnya
tergambarkan adanya ketegangan psyshis yang dialami individu. Kemudian
murid-muri d diminta untuk memainkan dimuka kelas. Bagi murid yang
mengalami ketegangan, permainan dalam peranan itu dapat mengurangi
ketegangannya.
8. Remedial teaching
Remedial teaching atau oengajaran remedial yaitu bentuk pengajaran yang
diberikan seorang murid untuk membantu memecahkan kesulitan belajar
yang dihadapinya. Remedial ini mungkin berbentuk bermacam-macam seperti
penambahan pelajaran, pengulangan kembali, latihan-latihan, penekanan
aspek-aspek tertentu, tergantung dari jenis dan tingkat kesulitan
belajar yang dialami murid. Tehnik remedial ini dilakukan setelah
diadakan diagnose terhadap kesulitan yang dialami murid.