Uang Rp.1000,- dan Rp 100.000,- sama2terbuat dari kertas, sama2 dicetak dandiedarkan oleh dan dari Bank Indonesia.Pada saat bersamaan mereka keluardan berpisah dari Bank dan beredar dimasyarakat. Empat bulan kemudianmereka bertemu lagi secara tidak sengajadi dalam dompet seorang pemuda.Kemudian di antara kedua uang tersebutterjadilah percakapan, uang Rp.100.000bertanya kepada uang Rp.1000.“Kenapabadan kamu begitu lusuh, kotor dan bauamis…? “Dijawablah oleh uang Rp. 1000,“Karena akubegitu keluar dari Bank langsungberada di tangan orang2 bawahan,...
Jumat, 25 Mei 2012
Rabu, 23 Mei 2012
Jangan Menjadi Monyet yang Berburu Kacang
Teman, saya pernah membaca artikel menarik tentang teknik berburu monyet di hutan-hutan Afrika. Caranya begitu unik. Sebab, teknik itu memungkinkan si pemburu menangkap monyet dalam keadaan hidup-hidup tanpa cedera sedikitpun. Maklum, ordernya memang begitu. Sebab, monyet-monyet itu akan digunakan sebagai hewan percobaan atau binatang sirkus di Amerika.Cara menangkapnya sederhana saja. Sang pemburu hanya menggunakan toples berleher panjang dan sempit. Toples itu diisi kacang yang telah diberi aroma. Tujuannya, agar mengundang monyet-monyet datang....
Seorang Anak dan Anjing Kecil
Seorang pemilik toko memasang pengumuman di pintu tokonya, “Dijual anak-anak anjing”. Pengumuman itu dibuat berwarna-warni untuk menarik perhatian anak-anak kecil. Dan memang, seorang anak berdiri membaca pengumuman itu. Ia bertanya pada pemilik toko itu, “Bolehkah saya melihat anak-anak anjing itu?”Pemilik toko itu mengiakan dan ia membuka kandang anak anjing itu yang berada di loteng. Ada tiga ekor anjing kecil yang lucu berbulu tebal berlari-lari menuruni tangga. Dan di belakang mereka ada seekor anak anjing yang berjalan terpincang-pincang....
Selasa, 01 Mei 2012
Kebiasaan yang diulang terus menerus, akan melahirkan keahlian
Di Tiongkok pada zaman dahulu kala, hidup seorang panglima perang yang terkenal karena memiliki keahlian memanah yang tiada tandingannya. Suatu hari, sang panglima ingin memperlihatkan keahliannya memanah kepada rakyat. Lalu diperintahkan kepada prajurit bawahannya agar menyiapkan papan sasaran serta 100 buah anak panah.Setelah semuanya siap, kemudian Sang Panglima memasuki lapangan dengan penuh percaya diri, lengkap dengan perangkat memanah di tangannya.Panglima mulai menarik busur dan melepas satu persatu anak panah itu ke arah sasaran. Rakyat...
Langganan:
Postingan (Atom)